Senin, 05 November 2007

Calculusucks!!!

UTS??!!haha.....let me share mine....

UTS (Unidentified Test of Sorrow)

nama yang cocok yah....karena memang benar benar tidak teridentifikasi
sama sekali oleh sel sel neuron yang seharusnya menyampaikannya
langsung ke otak.namun,yang tersampaikan hanyalah kata kata seperti
"your brain has occured some errors. leave it or it will severely
damaged your damn brain" atau "ERROR : Cyclic redundancy check" atau
malah "Mayday Mayday !!!!Black Hawk Down!!!!"

yah hal itulah yang terjadi sama gw pada hari pertama uts gw. disaat
gw harus menghadapi "The Great War Against Calculus".
saat itu gw bagaikan seorang prajurit yang akan mengahapi sebuah
perang besar untuk menaklukan kota Roma dari pemerintahan tiran kaisar
Calculus.Prajurit yang seharusnya dengan gagah berani dan memiliki
peralatan perang lengkap dengan sarung dan sajadah (siapa tau ntar pas
perang masuk waktu dzuhur).Tapi yang nampak hanyalah seorang ksatria
loyo dengan pedang penyok, tameng yang bolong bolong, baju zirah yang
karatan, dan dengan tunggangan seekor kuda poni yang kena polio.hahahaha!

ya begitulah keadaan gw saat menghadapi kalkulus yang kejam di hari
pertama. setelah menggeser sedikit demi sedikit bangku ke arah
pencerahan dan duduk dengan manis, kepala gw seakan langsung saja
mengeluarkan sebuah satelit yang langsung mengorbit ke seluruh penjuru
ruangan dan meninjau satu persatu targetnya.

Target 1 : seorang mahasiswa jebolan PBS yang duduk di pojokan, sambil
celingukan kanan dan kiri udah kaya ibu ibu pemanasan buat senam
hamil, dan sekali kali membolak balik lembar soal yang mungkin menurut
dia dengan begitu bisa disulapnya menjadi lembar soal tambah tambahan
dan kurang kurangan anak SD!hahaha,,

Target 2 : sekarang mahasiswa yang duduknya di belakang gw, doi
bersikap lebih baik dari yang pertama dengan terus memperhatikan
lembar soal dengan pandangan kosong tanpa menggerakkan sedikitpun
pulpennya ke lembar buram.Gw jadi berpikir tu anak emang beneran lagi
menelaah soal apa kena serangan stroke usia dini??!!hahaha,,

Target 3 : Seorang mahasiswa alumnus TOKI (semacem olimpiade komputer
tingkat dunia gitu) yang dengan beruntung dan percaya diri duduk tepat
di sebelah gw,,hahaha,,thanks GOD!!doi masih dengan percaya diri yang
tinggi terus mengerjakan soal demi soal bagaikan seorang anak SD
mengerjakan PR adiknya yang masih TK.Hebat.

Gw jadi berpikir dalem hati,,ini dia pencerahan gw!ini dia yang selama
ini gw cari selain jati diri gw.tanpa ba bi bu gw langsung melancarkan
strategi penuh resiko. operasi ini gw namakan "Gw cuma mau buktiin
kalo dia emang beneran lulusan olimpiade!!".dimulai dengan menggeser
bangku gw sedikit demi sedikit,ok pas!trus gw mulai berdoa supaya
dengan serta merta dikasih leher sepanjang jerapah dan mata setajam
elang oleh Allah SWT. sia - sia.baiklah operasi ini harus terus
berlanjut dengan atau tanpa leher sepanjang jerapah dan mata setajam
elang.

Gw mulai ngelirik ke lembar jawabanna sip gw dapet!!
1)----...;'''2x^^;';;'[],/m,'[[o11[p;l^@#^$)*!

anjing tulisanna ga kebaca!!gw musti donlot codecnya dulu nih!donlot
selesai. gw mulai lagi,,belum ada sedetik gw liat doi langsung dengan
cekatan nutupin lembar jawabannya pake kertas burem gw liat
mukanya,tampangnya sih biasa aja,,tapi buat gw tampangnya itu serasa
udah ada di depan batang idung gw sambil teriak kenceng kenceng "INI
UGM,BUNG!!!!!"
damn.

huh,,dari situ keadaan mental gw jadi agak terguncang, napas agak
sengal, suara jadi agak parau, suhu badan menurun, bahkan mau
ngupilpun idung terasa tercekat dan hasilnya sudah dapat ditebak
sodara pemirsa.....

I made a nice plain white paper on my test sheet.


istiqlalreza.
cheers n beers.

Kamis, 13 September 2007

Parade Pemanasan Global

Kali ini aku berjalan diantara debu jalanan, namun langkahku terus melaju. Ya panasnya Jakarta memang bisa membuat cacing sekuat apapun menggeliat dan kemudian mati. Namun, nampaknya sepatu bootku sudah terbiasa dengan hal tersebut. Richard Hell (nama sepatu bootku red.) memang orang yang supel. Karena Hell memang panas bukan?!.

Dan kini aku berada di tengah – tengah raksasa – raksasa beton yang menjulang tinggi. Panas matahari terasa semakin menusuk kulitku. Tampaknya atmosfer bumi sudah tak mampu lagi melakukan sensornya dengan benar atau malah dia sudah terlalu capek dan memutuskan untuk berlibur ke Hawaii dan membiarkan umat manusia kepanasan. Yah, kini atmosfer yang sudah sedemikian usang salah satu penyebabnya adalah polusi. Aku serasa hidup di negara polusi. Bukan oksigen lagi yang kuhirup namun asap pembuangan kendaraan bermotor yang akrab kuhirup sehari – hari.

Dan hey! Kemana perginya semua pohon rindang yang dulu selalu setia mengantri menjadi tameng dari ganasnya sinar ultraviolet itu?? Tapi sekarang bukan lagi sederetan pohon rindang yang menaungiku, melainkan sebuah raksasa beton bernama fly-over. Tak ada yang dapat kulakukan sebagai bentuk protesku selain sebuah coretan graffiti yang kubuat minggu lalu di salah satu badan fly-over tersebut. “What The Fuck They Doin’ With The Trees!!!”. Lalu aku menyetop sebuah kereta beronderdil bernama metro mini. Aku ada janji bersama kawan – kawan. Bye – Bye ­raksasa beton…..

Yah, ilustrasi diatas merupakan sebuah ilustrasi kecil tentang sudah sedemikian parahnya kondisi bumi kita satu – satunya karena pemanasan global dan efek rumah kaca serta beberapa hal menyebalkan lainnya. Ilustrasi yang mungkin membuat Al Gore (mantan wapres AS, penulis buku “An Incovenient Truth”) tertawa terbahak – bahak dari dalam kuburnya melihat ketololan manusia. “Sudah kuperingatkan sebelumnya, kan?!”. Benar sekali, ketololan manusia yang telah menyebabkan bumi kita satu – satunya ini makin menderita. Namun, kepada siapa lagi harus kuajukan petisi – petisi tanda protesku? Kepada siapa lagi harus kuacungkan jari tengahku? Kepada setiap orang yang kutemui di jalanan?. Ah, lupakan saja!.

Efek rumah kaca memang memegang peranan penting dalam pemanasan global yang melanda bumiku ini. Sebenarnya dalam menjelaskan secara rinci tentang apa dan bagaimana efek rumah kaca terjadi aku belum semahir Pak Al Gore si mantan wapres Amrik itu. Tapi akan kucoba. Jadi, gambaran kasarnya seperti ini, panas matahari yang masuk ke bumi melalui proses radiasi melewati lapisan atmosfer bumi. Namun dalam proses tersebut tidak semua panas matahari yang dipancarkan dapat melalui lapisan atmosfer, karena sebagian lainnya harus dipantulkan kembali oleh atmosfer. Dan radiasi matahari yang berhasil melewati atmosfer bumi juga harus melalui lapisan ozon (O3) untuk melakukan sensor terakhirnya terhadap sinar ultraviolet yang dibawa oleh si radiasi matahari itu. Normalnya, setelah melalui proses tersebut radiasi matahari sebagian terserap oleh bumi dan sebagian lainnya dipantulkan kembali oleh bumi dan dilanjutkan oleh atmosfer.

Akan tetapi yang terjadi belakangan ini ialah panas matahari yang seharusnya dapat dipantulkan kembali ke langit bebas itu terhalang Gas Rumah Kaca dan dipantulkan kembali ke permukaan bumi oleh si GRK untuk memanaskan bumi dan menyebabkan suhu di permukaan bumi dan troposfer meningkat. Sehingga kita bagaikan hidup di dalam sebuah oven raksasa yang siap memanggang apa saja yang ada di dalamnya. Huh!

Sekilas tentang Gas Rumah Kaca. Gas Rumah Kaca merupakan sekumpulan gas yang menguap ke udara dan membentuk semacam tameng yang dapat memantulkan panas matahari yang dipantulkan bumi. Terbentuknya GRK dapat disebabkan beberapa hal, misalnya, CFC (Cloro Fluoro Carbon) –bener gak tulisannya??- yang diproduksi oleh Freon AC, kulkas, dan beberapa alat pendingin lainnya, Styrofoam pembungkus makanan, gas buangan kendaraan bermotor yang bernama polusi brengsek itu, dan limbah gas pabrik – pabrik. Efek lain dari si GRK itu adalah perusakan lapisan ozon, sehingga lapisan ozon bolong dan membiarkan sinar ultraviolet sialan itu menembus permukaan bumi. Dan parahnya lagi ternyata sinar ultraviolet tersebut bila berinteraksi dengan manusia dalam waktu lama dapat menyebabkan Kanker Kulit.

Hal lain yang bisa menyebabkan terjadinya Efek Rumah Kaca adalah raksasa – raksasa beton yang dilapisi dinding – dinding kaca dan penebangan hutan secara besar – besaran. Kedua hal tersebut memiliki peranan dalam mengurangi intensitas panas bumi yang bisa terserap di permukaan bumi.

Dan akibat Efek Rumah Kaca itu adalah terjadinya Global Warming (Pemanasan Global) yang menyebabkan bumi terpanggang. Dan akibat yang lebih buruk lagi adalah mencairnya es di Antartika yang telah diramalkan beberapa ilmuwan dapat menaikkan permukaan laut. Sehingga bukan tidak mungkin kejadian seperti banjir Nabi Nuh yang pernah menenggelamkan seluruh dunia itu dapat terjadi kembali.

Hey! Bukankah semua hal bodoh diatas itu akibat dari kerjaan manusia??!! Aaah….Tai semuanya…!!!![istiqlalreza.]

Last Words: “We must say sorry to the dying Earth!!”
NB: Correct me if I’m wrong.

Senin, 10 September 2007

Tuhan Telah Mati

Gejala Anti-Tuhan merupakan sebuah sikap yang secara sadar atau tidak telah tumbuh dan berkembang dalam pribadi kita bagaikan benalu yang siap menggerogoti tiang – tiang aqidah dan keimanan kita yang telah lama dibangun dengan mati – matian oleh kedua orang tua kita dengan maksud agar kita menjadi pribadi yang lebih baik. Namun semua jerih payah itu terlihat sangat sia – sia ketika kita menyaksikan banyak diantara kita yang sudah tidak menuhankan Tuhan mereka. Kebanyakan dari orang – orang tersebut secara sadar atau tidak telah menganggap bahwa Tuhan tidak lagi memiliki nilai esensial melainkan hanyalah sekadar simbol belaka. Secara sadar atau tidak mereka telah menganggap bahwa Tuhan telah mati.

Rasa muak akan semua kemunafikan diatas dan sebuah lagu dari band underground asal Bandung, Forgotten, yang berjudul “Tuhan Telah Mati” telah menstimulasi beberapa bagian dari otot – otot jari saya untuk menuangkan hal tersebut dalam bentuk tulisan. Memang kebanyakan dari mereka tidak secara eksplisit mendeklarasikan diri mereka sebagai seorang yang anti-Tuhan. Namun secara sikap dan perilaku mereka sudah tidak lagi mencerminkan sebagai seorang yang berTuhan.

Secara umum saya sebagai penulis mengkategorikan orang – orang tersebut ke dalam 3 golongan :

1. Golongan Hedonis
Mereka yang masuk ke dalam golongan ini merupakan orang – orang yang sudah tidak lagi mengindahkan norma – norma agama dalam keseharian mereka. Baik dalam tutur kata, perilaku, maupun perbuatan. Mereka adalah orang – orang yang secara sadar maupun tak sadar telah menyingkirkan kata Tuhan dari dalam kamus kehidupan mereka. Kebanyakan dari mereka secara tidak sadar telah berperilaku layaknya seorang yang anti-Tuhan, pada umumnya mereka adalah orang – orang yang hanya mementingkan urusan dunia daripada akhirat mereka. Namun, tidak sedikit juga dari golongan ini yang sudah secara sadar tidak lagi mementingkan nilai – nilai keTuhanan. Mereka adalah orang – orang yang merasa terkekang bila harus hidup dengan berbagai norma – norma agama dan hanya ingin hidup bebas tanpa harus berurusan dengan Tuhan.

2. Golongan Atheis
Orang – orang yang termasuk golongan ini merupakan orang – orang yang beridealisme anti-Tuhan seutuhnya. Pada umumnya mereka adalah kaum terpelajar yang salah kaprah. Anggapan mereka bahwa dunia ini dibangun dengan logika adalah dasar bagi mereka untuk mencari makna keTuhanan. Dari sudut pandang mereka, kehidupan ini akan berakhir sampai ajal menjemput mereka, dan mereka percaya bahwa tidak akan ada lagi kehidupan setelah kematian, akhirat, yang notabene di luar akal sehat mereka. Sesat. Na’udzubillah min dzalik.

3. Golongan Pemuja Setan
Inilah kelompok yang paling ekstrem, setelah tidak mengakui adanya Tuhan mereka malah menganggap setan sebagai “Tuhan” mereka. Bahkan mereka telah memiliki kitab suci, tempat pemujaan dan ritual pemujaan terhadap setan yang mereka anggap “Tuhan”. Sangat Sesat Na’udzubillah min dzalik.

Ketiga golongan diatas merupakan sebuah bentuk degradasi moral manusia yang terjadi di sekeliling kita. Oleh karena itu, kita sebagai insan yang beriman kepada Tuhan Yang Maha Esa sudah sepatutnya tetap meningkatkan kualitas iman dan taqwa kita terhadap Tuhan agar kita menjadi orang yang lebih baik di dunia maupun di akhirat kelak.[istiqlalreza.]

MusicToday “Anniversary Edition” : HIS KINGDOM

Duwh….Hari ini panas sekali…!!!Apakah atmosfer bumi sudah usang?!Kemana sih perginya pohon – pohon yang dulu setia mengantri untuk menyejukkan suasana?!Mungkin itulah gerutuan seorang gadis kecil peminta – minta yang menghampiri mobil Porsche Limited Edition nan ramah lingkungan yang kukendarai. Gerutuan yang membuat Al Gore tertawa dari dalam kuburnya melihat akibat ketololan manusia.

Gadis itu seperti tengah menggodaku. “Hai Oom Ganteng beri aku uang seceng dong..!!!”. Kantung mata akibat kurang tidur terlihat jelas menghiasi wajahnya. Namun guratan – guratan ketegaran masih tetap terlihat menyemangati hidup gadis kecil itu yang begitu patetik. Kuberi dia selembar uang lima ribuan, sejenak dia tertegun melihat uang pemberianku, heran mungkin. Tak lama kemudian lampu hijau mempersilakan mobilku untuk melaju kembali, dan kutinggalkan saja gadis kecil peminta- minta itu yang masih keheranan. Hari ini memang sudah rencana rutinku untuk mengunjungi toko buku kesayanganku.

Sampai sudah di toko buku. Sejuk sekali ruangan ini, kontras sekali dengan parade pemanasan global di luar sana. Tapi biarlah. Aku langsung ke bagian “New Release” tempat aku biasa mendapatkan beberapa buku baru. Namun langkahku terhenti di stand majalah. Ada sebuah majalah yang tak asing lagi bagiku, MusicToday “Anniversary Edition”, sebuah majalah yang ketika aku masih tercatat sebagai mahasiswa Ilmu Komputer di Universitas Gadjah Mada dahulu hanya beberapa lembar kertas fotokopian yang kuproduksi sendiri dan kebanyakan mengulas tentang perkembangan musik di sekitar DIY.Tapi sekarang, Alhamdulillah majalah itu kini mampu menjadi salah satu majalah musik yang mampu menembus pasar Internasional. Aku tersenyum.

Tapi sejenak aku tertegun melihat cover majalah edisi khusus ulang tahun tersebut. Ada gambar diriku berlatarbelakang studio musik dan sedang memakai setelan jas necis nan parlente yang dikelilingi gadis – gadis seksi, ah sebenarnya aku tidak menyukai foto itu, karena pasti istriku akan marah melihatnya, dan ada tulisan “HIS KINGDOM” dengan ukuran font yang besar – besar. Pantas saja pimpinan redaksi MusicToday begitu merahasiakannya saat kutanya tentang edisi ulang tahun seminggu yang lalu. “Surprise Bos!!” ujarnya singkat. Ah ternyata inilah “surprise” yang mereka berikan, sebuah majalah edisi ulang tahun dengan diriku sebagai cover story nya. Nice job!!

Langsung saja kubeli majalah yang masih tersampul plastik itu, mungkin si penjual takut majalahnya dibaca tanpa harus membelinya. Ya kubeli, padahal bisa saja kudapatkan majalah itu berapapun yang kumau. Rasa penasaranku membuatku cepat – cepat merobek sampul plastiknya dan langsung mencari kursi yang nyaman di sebuah kedai kopi kapitalis yang terletak di sebelah toko buku, setelah memesan secangkir espresso favoritku tentunya.

Tanpa menunggu espressoku dingin, aku langsung saja membuka halaman demi halaman majalahku. Halaman pertama, iklan, ya memang iklanlah yang telah membuat majalahku bisa mendunia. Bagus. Lalu halaman selanjutnya membahas tentang kehidupanku, biasa saja. Rumah mewah, mobil – mobil mewah, dan wanita – wanita yang mengiringi suksesku, dan tentu saja ibuku tercinta yang menempati tempat pertama. Halaman selanjutnya membahas tentang suksesku membangun jaringan perusahaan dibawah nama besar IstiqlalReza Enterprise yang dimulai oleh suksesnya MusicToday.

Dan halaman selanjutnya yang membuatku ingat dengan masa – masa penuh perjuangan saat merintis majalah MusicToday kala aku masih duduk di bangku kuliah. Saat itu saya menjalani kuliah saya dengan cukup serius sambil sesekali di waktu senggang saya memproduksi “majalah fotokopian” –cikal bakal majalah MusicToday yang mendunia itu-. Setelah sukses majalah MusicToday, aku mulai melebarkan sayap ke bisnis periklanan, clothing company, dan recording company dibawah naungan nama besar IstiqlalReza Enterprise. Semua bisnis itu kurintis setelah kuselesaikan kuliah.

Dan espressoku pun telah kuhabiskan seiring kututup lembar terakhir sebuah majalah yang memuat seluruh cerita yang telah membuatku bangga dengan diriku sendiri. Tak ada kesuksesan yang diraih tanpa kerja keras.[istiqlalreza.]

So I Turn Off My TV and Start to Write

Huaaaah….!!!Pagi ini suara melengking yang seksi berat milik M. Shadow yang menjadi anthem bangun tidurku. Dan kali ini lagu Unholy Confession yang diputar di iPod nano hasil negosiasi alot dengan seorang penadah barang curian di pasar Jatinegara milikku, yang kuhubungkan dengan sebuah speaker aktif yang kubeli di pasar barang loak Taman Puring. Mungkin kalau bisa dia akan mengajak Synyster Gates untuk menggebukiku karena sudah kesal kupaksa berteriak setiap malam tanpa ada yang mendengarkan. “ Nah,, Shadow sialan!! Lu bisa berhenti teriak – teriak sekarang. “ “Sialan,, kenapa musti dia yang punya suara yang seksoy berat itu! Bukan gua aja gitu”

“Anjing!! Udah jam 11!! Gua pikir masih pagi.” Umpatku saat kulihat jam tangan yang tergeletak disampingku. Yah,, Cuma umpatan dan bukan do’a bangun tidur yang dulu diajarkan Kak Saroh (guru ngajiku dulu red.) yang bisa keluar dari mulutku yang dari dulu tak mengenal cita. “Hooahemm….Sialan!! Hari ini gua ga kuliah lagi.” Kataku sambil sekali lagi menguap dan mengucek mata. Pasti sekarang Pak Imam (dosen kalkulusku red.) sedang bete karena hari ini pasien kesayangannya ga hadir untuk menempati bangku terdepan, tempatku biasa menyaksikan kuliah yang doi berikan.

Kulihat layar handphoneku, ada tulisan “2 new messages 1 missed call”. SMS pertama dari seorang teman cewek yang sudah kukenal semenjak masih di SMA, “Cal,,bngun lw!!!hr ni lw kn ad kul pgi!!! Begitulah bunyinya. “Ah bodo amat” kataku. SMS kedua dari seorang sobat sekelasku di kampus. Bunyinya begini “Eh tolol!!kmn lw? G kul lw? Pak Imam nanyain lw mlu tuh!!ktanya ini adlah hr t’indh dlm hidpnya,,hahaha!!” Dan kali ini kubalas “Selamat Pagi sob!!slm aj bwt pak imam,,hxhx” Dan bonus 1 missed call itu tentu saja berasal dari si pengirim SMS pertama.

Kegiatan hari inipun gw lanjutkan dengan pergi ke kamar mandi untuk sekadar membasuh muka dengan air dan tentu saja boker pagi yang menyenangkan karena selalu saja ditemani sebatang rokok sisa semalam. Setelah selesai berboker ria and wipe out my damn-ass akupun beranjak kembali ke kamar demi secangkir kopi panas dan beberapa batang rokok lagi sambil menonton TV. Sekarang waktunya membangunkan Michael Dumb (nama TVku red.) dari tidur nyenyaknya. Ya, namanya memang Michael Dumb karena TV memang sumber pembodohan umat manusia, kan??!!.

“Ah Anjing!!!” umpatku ketika program pertama yang tampil dari tabung gambar itu menampilkan siaran ulang acara penangkapan setan dengan dalih memberi ketentraman buat si tuan rumah (ahh bullshit!!). Lalu kupindah ke saluran lain dan Richard Dumbpun iya iya saja karena dia memang bodoh. Acara selanjutnya tak kalah bullshit-nya, infotainment sialan yang selalu saja menampilkan berita perceraian artis si A dengan B, lalu berita perceraian artis K dengan Z, atau kemuculan foto – foto porno artis S dan J. Dan kini dapat kuambil kesimpulan dari acara yang sudah kutonton, ternyata untuk mencari ketenaran cukup dengan ngehamilin anak orang dan bersiap dengan sejuta pembelaan. “Hey fuck!!! emang udah ga ada acara yang ga ada bullshit-nya yah!!!” kumatikan saja TV sialan itu sambil membiarkan orasi – orasi berkumandang di dalam hati. So I turn off my TV (again).